Dan Ia pun Berlalu

 

Semuanya datang dan pergi, dan berlalu sebelum terucap kata goodbye kepadanya. Semua tentang dia kini tinggal kenangan yang terekam jelas dalam memori. Kini rasa bersalah datang menghinggapi hidup yang kosong ikut mendera bersama sederatan rasa penyesalan yang menghantui hidup. Jeff termenung sendiri di dalam kamarnya, mencoba menerima apa yang telah dialaminya setahun terakhir. Masih tersimpan. Senyuman yang terindah, terpatri bersama semua canda tawa yang pernah menghiasi hidupnya. Jeff merasa betul-betul kehilangan oleh kepergiannya. Mengalun dengan jelas lagu White Lion yang diputar dari DVD di samping tempat tidurnya. Ia merasa benar-benar tersinggung oleh lagu yang berjudul "Farewell to You" itu...

It was easier to say hello

Than to say goodbye

Yap lagu yang benar-benar menyayap hati, menambah luka yang ada di hatinya. Suasananya benar-benar muram sehingga membuatnya merasa harus memutar kembali semua kenangan yang kini tersimpan di dalam memorinya...

Waktu itu, Jeff begitu larut dalam kegembiraan oleh apa yang diraihnya. Ia baru saja menyelasaikan pendidikan SMP nya dengan menoreh nilai-nilai yang mengagumkan dalam lembaran ijazah. Ia begitu menikmatinya dan sangat menantikan saat-saat tuk mengenakan seragam putih abu-abu sebagai pertanda bahwa ia adalah seorang murid SMA. Kegembiraannya pun bertambah dengan hadirnya "dia" dalam hidupnya yang makin membuat hidupnya terasa lebih indah. Tepat pada tanggal 27 Mei, Jeff menandai sebagai yang melengkapi indahnya hidupnya. Ia memulai kisah ini, ia memulai cerita indah sekaligus menyakitkan.

Berawal dari pertemuan yang tak sengaja di dalam sebuah bemo kota,akhirnya pertemuan itulah yang menjadi pintu awal,sebuah permulaan menuju sebuah kisah yang begitu membekas dalam hidupnya. Jeff membalik diary lusuh yang dipegangnya,di situlah tercatat kisah mereka. Diary itu bukan miliknya, melainkan milik seseorang yang telah berlalu, Fika.

Minggu, 13 Maret 2004

Arrrkkhh... .Sial !!! Sial tu cowok tu sok ganteng mati. Ih… maunya I tampar dia pu pipi tuh. Why not? Begini,ni hari waktu I balek dari pertokoan I naek bemo itung-itung bisa keliling-keliling, hehehehehe. Pas lagi di dalam bemo ni iiiii rasanya "ngere emba gitu" ni bemo ni penumpangnya hanya I n tu cowok. Su begitu sialnya I duduk berhadapan dengan dia. Yang bikin I tambah gemas tu ni cowok ni perhatikan I trus hmmm I balas to. So pas dia lagi perhatiin I angkat muka n nantang balek dia. Adoe ni cowok bukannya mengalah tapi malah nantang balek. Sudah to sepanjang perjalanan In tu cowok hanya urus adu nantang sampai I turun. Pas turun rasanya legaaaa.

    Jeff membalik-balik lagi, berhenti, dan membaca.

Jumat, 18 Maret 2004

Dear my diary, do you still remember to cowok yang sok ganteng waktu ketemu pas hari minggu. Hmmm ni hari kami 2 ketemu lagi di gramedia iiihhh.. I stress mati na. Tu cowok tu terlalu buat diri. Bisa eee dia minta I pu no HP tu. .

Jeff tersenyum sendiri. Dia teringat lagi moment di gramedia itu. Jeff melenggang masuk ke dalam tujuannya hanya satu, hanya mau beli buku Sidney Sheldon yang judulnya Rage of Angels. Di rak novel terpajang novel-novel karya Sidney Sheldon. Lorong yang memisahkan kedua rak tersebut sangat sempit, hanya seorang cewek. Jeff cuek saja dan terus mencari novelnya. Sekali melirik ke samping, Jeff melihat cewek tersebut tengah memperhatikannya. Kayaknya cewek itu nampak familiar buat Jeff. Oh iya,cewek ini kan yang sebemo dengannya hari minggu yang lalu. Jeff memberanikan diri untuk berkenalan. Jeff merapat ke cewek tersebut.

"Ehem,bisa kenal ko?" Tanya Jeff sambil mengulurkan tangan kanannya.

"Bisa,saya Fika," jawab Fika.

"Jeff. Hmmm kalo tidak salah ade ni yang pernah sebemo dengan saya. Kalo ti salah waktu hari minggu kemarin."

"Saya juw feeling begitu. Tadi waktu liat rasanya familier."

Itulah perkenalan awal, awal yang bagus untuk selanjutnya. Tak hanya saling berkenalan. Mereka pun saling bertukar nomor HP karena dari perkenalan singkat itu mereka tahu bahwa keduanya adalah pengagum berat Sidney Sheldom.

Jeff membalikan halaman demi halaman, berhenti dan membaca lagi.

Jumat, 1 April 2004

Yap ni hari, hari tipu. Jeff keterlaluan coz dy tipu I. Dia bilang mau kasi pinjam novel Tell me Your Dream so kami janji ketemu di pelabuhan. Ckkckkc alhasil dia datang tapi tidak bawa novel so kami jalan-jalan sa. Pas su lapar dia ajak makan di rumah makan sekitar pelabuhan. Enak eeeee ditraktir na. . .Eitch kalo diliat-liat ni Jeff hehehehe macho juga ne.

Jumat, 27 Mei 2004

Dear my diary. I don't know how to describe what I feel but I think today is an amazing day in my life. Tau eee ni hari ni hari bersejarah buat I. Bagaimana tidak, ni hari Jeff tembak I. Duar duar duar Eitch tapi pakai peluru C.I.N.T.A. Jeff aneh, tembak I pas lagi makan bakso yang pedis so hasilnya kosong....

            Jeff tersenyum dan memutar kembali moment itu.

Keduanya melenggang masuk ke dalam warung bakso. Siapa sangka kalau pentol bakso, mie, dan kuah pedas bakal menjadi saksi bisu moment tersebut.

"Ka, saya mau omong tapi kau jangan marah eh," kata Jeff sambil mengunyah pentol bakso dari mangkuknya.

"Silakan to. Kau punya mulut juw" balas Fika

"Hmmm begini.... eeee....bagaimana eee..."

"Eeee apa eee tinggal omong juw susah"

"Tapi benar to kalo kau ti akan marah?"

"Saya ni... saya ni...saya suka dengan kamu"

Itulah awal yang paling membahagiakan. Cinta Jeff diterima dan disaksikan oleh bakso pedas di mangkok masing-masing dan hubungan itupun dimulai.

Jeff kembali membalik halaman demi halaman. Tarian pena Fika membawa Jeff merasa secuil kebahagiaan di tengah sederetan rasa penyesalan dan bersalah.

Selasa, 14 Februari 2005

Valentine day. Wow ni hari ada kejutan dari Jeff buat I. Jeff tidak membeli bunga mawar atau coklat tapi sebuah buku Sidney Sheldon yang berjudul If tomorrow never comes. Ciee pas I buka tu buku ada kartu ucapan selamat dari dy n I terkejut pas baca tu novel karena salah satu pemerannya bernama Jeff. Curang!!!

            Jeff membalik lagi halaman demi halaman. Terdiam sejenak lalu membaca....

Selasa, 25 April 2005

Dasar lelaki egoisnya minta ampun. I kesal mati ni hari ni. Bayangkan I n Jeff kan jalan-jalan lalu mampir ke gramedia. Pas lagi cari-cari buku ada dia pu teman yang telpon katanya ada temannya yang baru dibawa ke rumah sakit lantaran kecelakaan. Jeff langsung lari n pergi ke rumah sakit. Eeee I juw pulang tapi sendirian sa pakai jalan kaki. Pas baru keluar dari gramedia ni I langsung diserempet mobil. Tak apa-apa sih, tapi I pu kepala sakit terbentur di aspal so I dibawa ke rumah sakit. Hmmm sudah jatuh tertimpa tangga lagi.

Ternyata Fika menulis catatan 25 April itu sebagai yang terakhir. Itu pun ia buat di rumah sakit. Jeff teringat moment yang menyakitkan itu.

Sepulangnya dari rumah sakit karena temannya yang kecelakaan, Jeff langsung ke rumahnya. Ia begitu letih dan nyaris muntah-muntah ketika melihat kondisi temannya tadi. Keletihannya terhapus ketika ia mendapat SMS singkat dari orang tua Fika yang bertuliskan Fika masuk rumah sakit karena kecelakaan. Shitt!!! Jeff bergegas kembali ke rumah sakit yang sama karena di sana juga Fika dirawat. Fika terlihat cemberut ketika Jeff masuk ke dalam ruangannya. Ia tak terlalu parah hanya saja kain putih melilit kepala bagian kening hingga ke belakang kepalanya. Siapa sangka itu akan menjadi akhir dari ceritanya. Jeff yang tertidur di rumah sakit terjaga karena ia tak melihat Fika pagi itu. Orang tua Fika mengatakan bahwa Fika baru saja dibawa ke ruang operasi. Shit!!! Dokter melakukan pembedahan karena menurut dokter, Fika mengalami Subdural haemotoma yang bisa diartikan sebagai adanya bekas pukulan yang telah membeku di bagian otaknya. Pembedahan itu gagal dan itu menandai kepergian Fika. Satu hal yang membuatnya bertambah sedih yakni kepergian temannya pada yang sama ketika Fika pergi. Jeff menerima hari tersebut dengan perasaan sedih yang mendalam..

It was easier to say hello

Than to say goodbye

Jeff terenyak dari lamunannya bersama diary Fika tersebut. Ia mematikan DVDnya dan mencoba tuk mendengar radio. Ah si Lucky penyiar favoritnya lagi berceloteh.

"Hari ini saya dapat SMS ne dari seseorang yang tak dikenal, tapi isinya lumayan suakit, hehehehehe...Ni saya bacakan eh seorang cowok ni dapat SMS dari dia pu maitua, isinya meminta supaya esok hari keduanya tak boleh melakukan kontak apapun entah telepon ataupun SMS. Si cowok menerima tantangan tersebut, maka terjadilah seperti yang diminta oleh maituanya. Ia tak menyadari bahwa hari tersebut merupakan hari terakhir buat maituanya tuk menikmati hidup ini karena kanker ganas tengah menghabisi nyawa maituanya. Keesokan harinya ketika si cowok berkunjung ke rumah maituanya ia tertegun dan dilanda oleh kesedihan hebat karena apa yang menimpa maituanya. Ia menerima sepotong surat dari maituanya dan begitu merasa sedih lagi ketika di dalamnya tertulis "Aku sayang kamu, kamu berhasil sayang. Bisakah kau melakukan itu setiap hari buatku. I love U". Yap, kisah yang sungguh menyedihkan, hehehehehehehe. Luar biasa." Lucky terus berceloteh dalam radio tersebut.

Jeff pun tertegun ketika mendengar apa yang baru saja dibacakan oleh Lucky. Bisakah ia melakukan hal seperti itu setiap hari? (ST).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dan Ia pun Berlalu"

Posting Komentar